KOSEP BERPIKIR KRONOLOGI (DIAKRONIK), SINKRONIK, RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH
“Hai guys,..... kita akan membahas mengenai Konsep Berpikir Kronologi (Diakronik),
Sinkronik, Ruang dan Waktu dalam Sejarah. Melalui postingan ini, diharapkan
kalian semua dapat terbantu dalam memahami dan menerapkan konsep
berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah.”
Apa sih yang dimaksud dengan Kronologi (diakronik) dan
Sinkronik itu?
Sebelumnya kalian pasti sudah
tidak asing dengan kata sejarah bukan? Nah sejarah tidak akan terlepas dari
cara berpikir kronologi (diakronik) dan sinkronik. Demikian karena menurut Galtung, sejarah merupakan ilmu
diakronis. Diakronis(k) berasal dari bahasa latin yaitu kata diachronich yang artinya melalui atau
melampaui; dan kata chronicus yang
artinya waktu. Dengan demikian diakronis(k) dapat diartikan memanjang dalam
waktu tetapi tetap terbatas dalam ruang.Beda dengan diakronis(k), sinkronis(k)
berarti meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Sedangkan kronologi
merupakan catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu
terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi
kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu yang sama di tempat yang sama
di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.
Nah loe, jadi ribet kok bertolak
belakang ya antara Diakronik dan Sinkronik?
Ya nggak ribet lah, sejarah
itu diakronis(k) maksudnya memanjang dalam waktu sedangkan ilmu sosial itu sinkronis(k) (menekankan struktur) artinya ilmu sosial meluas dalam ruang.
Melalui pendekatan diakronis(k) sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu
dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B, misalnya perkembangan
Sarekat Islam di Solo pada tahun
1911-1920; terjadinya Perang Dipenogoro antara tahun 1925-1930; dan Revolusi Fisik
di Indonesia pada tahun 1945-1949.
Sedangkan melalui pendekatan sinkronis,
sejarah menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap
pada waktunya. Ini tidak berusaha
untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang
berkontribusi pada
kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti
itu. Misalnya : Penggambaran ekonomi di Indonesia pada tahun 1998,
disini penggambaran sejarah hanya menganalisis struktur dan fungsi
ekonomi pada keadaan di tahun 1998 saja.
Kedua ilmu
ini saling berhubungan (ilmu sejarah dan ilmu – ilmu
sosial). Kita ingin mencatat bahwa ada persilangan antara sejarah yang
diakronis dan ilmu sosial lain yang sinkronis, artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial,
dan sebaliknya, ilmu sosial menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan
sinkronis. Sebagai contoh, kondisi pereekonomian Indonesia pada
era orde baru tahun 1966 sampai dengan 1998 yang ditulis oleh seorang ahli ilmu
ekonomi.
Nah udah ngerti
khan? Sekarang kita beralih pada konsep ruang dan waktu dalam sejarah.
Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan
waktu. Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa -
peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu. Penelaahan suatu peristiwa
berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu
terjadinya peristiwa tersebut. Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan
peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat,
dimana peristiwa itu terjadi.
Masa lampau itu sendiri
merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan
suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu bersifat terbuka
dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi
masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu
berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi
kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik di masa mendatang. Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa
kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
Apa sih hubungannya konsep ruang dan waktu
dalam sejarah?
Konsep ruang dan waktu
merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan
perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah. Segala
aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.
Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu
karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu
tempat dimana manusia hidup (beraktivitas).
Sumber : Focus Sejarah
0 komentar:
Posting Komentar