SELAMAT DATANG DI BLOG MULTIMEDIA SMK 2 BUNGO

TEKNIK PENAGMBILAN GAMBAR PRODUKSI XI MM

TEKNIK PENAGMBILAN GAMBAR PRODUKSI XI MM
latihan multimedia xi mm

Senin, 15 September 2014

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Kekosongan kekuasaan
Kekalahan Jepang tanggal 14 Agustus 1945 ternyata secara sembunyi – sembunyi terdengar juga ke pihak para pemuda pejuang seperti Sutan Syahrir,Adam Malik, Sukarni, Chaerul Saleh . Hal inilah menambah motivasi golongan pemuda untuk bergerak dan mendesak golongan tua segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Kekosongan kekuasaan ( vacuum of Power ) : suatu keadaan dimana tidak ada pemerintahan yang berkuasa.      
Jepang telah kalah pada PD II tidak memiliki kekuasaan lagi memerintah negara – negara jajahan, sedang Sekutu sebagai pemenangnya belum juga sampai ke Indonesia untuk menerima kekuasaan dari Jepang.Keadaan inilah yang telah berhasil dipergunakan sebaik – baiknya
oleh bangsa Indonesia tentunya tidak lepas dari Rahmat Allah SWT.
Kegiatan para pemuda pejuang di Jakarta
Masa pendudukan, Jepang membentuk berbagai macam organisasi pemuda dengan tujuan untuk memperoleh dukungan dalam memenangkan Perang Asia Timur Raya.
Kelompok radikal ( non kooperatif ) :
  1. Kelompok Menteng (gerakan angkatan baru ) : kelompok ini merupakan pecahan dari AMI dengan tokoh antara lain Sukarni, Chaerul Saleh, Wikana, Supeno dll.
  1. Kelompok pelajar dan mahasiswa : kelompok ini dipiimpin oleh Johan Nur dengan berpusat di Jl. Prapatan 10 dan Jl. Cikini 17
  1. Kelompok Syahrir ( gerakan bawah tanah ): kelompok ini dipimpin oleh Syahrir
  1. Kelompok Angkatan Laut / Kaigun : kelompok ini dipimpin oleh Mr. Achmad Subardjo dan Sudiro yang berpusat di Jl. Bungur Besar 
Kelompok inilah mendatangi Bung Karno dan menyampaikan berita bahwa Jepang telah kalah perang melawan sekutu artinya Jepang tidak memiliki kekuasaan lagi di Indonesia. Dalam kesempatan itu pula para pemuda mendesak Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan karena Jepang telah menyerah kepada sekutu
Namun Bung Karno menolak tuntutan dari para pemuda bahkan Bung Karno mempersilahkan para pemuda untuk memproklamasikan kemerdekaan sendiri tanpa beliau. Hal ini membawa kekecewaan dari para pemuda sehingga mereka mencari jalan kembali agar Bung Karno mau secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Jika perlu para pemuda akan mengambil alih kekuasaan Jepang secara paksa melalui pertempuran.
Perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda tentang pelaksanaan proklamasi
Golongan Muda : kemerdekaan Indonesia merupakan hak dan masalah rakyat Indonesia yang tidak bergantung bangsa lain termasuk bangsa Jepang.
Golongan Tua : kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan melalui revolusi yang terorganisasi yaitu melalui sidang PPKI.
Drs. Moh Hatta dan Mr. Ahmad Subardjo mengingatkan permasalahan yang lebih besar adalah kedatangan sekutu yang dicurigai akan mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia.
Peristiwa Rengasdengklok
Adanya perbedaan tentang bagaimana cara memproklamasikan kemerdekaan dari Jepang mendorong para pemuda untuk membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok pada subuh tanggal 16 Agustus 1945.
Tujuan :
1. agar kedua tokoh ini jauh dari pengaruh pemerintah pendudukan Jepang.
2. untuk menjamin keselamatan kedua tokoh jika terjadi peralihan kekuasaan di Jakarta
Alasan di pilihnya Rengasdengklok : daerah ini berada jauh dari jalan raya utama Jakarta – Cirebon dan pasukan PETA akan mudah mengawasi bila ada pihak Jepang akan datang ke Rengasdengklok.
Arti penting Peristiwa Rengasdengklok bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia sangat besar sekali karena merupakan bukti walaupun ada perbedaan diantara dua golongan tetapi mereka tetap saling menghormati dan berusaha untuk mencari jalan penyelesaian yang baik. Sikap inilah yang patut dikedepankan pada masa dewasa ini.
Catatan : rencana PPKI pada tanggal tersebut akan mengadakan sidang membahas tentang kemungkinan pemberian kemerdekaan oleh Jepang.
         Tokoh – tokoh yang terlibat :
       1. Bung Karno                                    6.  Sudancho Singgih
       2. Bung Hatta                                     7.  Sudancho Subeno
       3. Ahmad Subardjo                             8.  Jusuf Kunto          
       4. Sudancho Subeno                           9. Wikana       

       5. Sukarni                                            10. Sayuti Melik
Perumusan naskah proklamasi kemerdekaan
Tokoh :
       1. Bung Karno ( pemegang pena )
       2. Bung Hatta ( penyumbang kalimat ke - 2 )
       3. Ahmad Subardjo ( penyumbang kalimat ke- 1 )
Tempat :     Rumah Laksamana Tadashi Maeda    Jl. Imam Bonjol No. 1
Waktu :       Malam menjelang tanggal 17 Agustus 1945 sampai subuh hari
Inilah naskah proklamasi yang outentik ( naskah yang ditanda tangani oleh Soekarno dan Hatta
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal–hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain– lain diselenggarakan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat– singkatnya.
                  
                                                                                                    Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen ‘05
                                                                                                    Atas Nama bangsa Indonesia
                                                                                                    Soekarno – Hatta
Pelaksanaan pembacaan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Tempat : Rumah Bung Karno Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta
Waktu : Jum’at, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB
Tokoh dan peranan :
  1. Bung Karno dan Bung Hatta : sebagai pembaca teks proklamasi
  2. Mr. Wilopo ( atas perintah Suwiryo wawali Jakarta ) mempersiapkan peralatan.
  3. S. Suhud menyiapkan tiang bendera
  4. Latief Hendraningrat : pengibar bendera
  5. Ny. Fatmawati Soekarno : penjahit bendera
Penyebarluasan Berita Proklamasi
Tindakan selanjutnya setelah proklamasi dibacakan maka serentak para pejuang berusaha untuk menyebarkan teks proklamasi kemerdekaan tersebut ke berbagai penjuru dunia. Penyebarluasan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan melalui berbagai jalan dan cara antara lain :
       1. Media elektronik : Radio Domei
       2. Media cetak/surat kabar :
                     a. Tjahaja : Bandung
                     b. Soeara Asia = Surabaya
       3. Para tokoh yang kembali ke daerahnya masing – masing
Karena kondisi dan situasi pada saat itu terutama masalah transportasi sehingga berita proklamasi tidak dapat diterima secara bersamaan diberbagai daerah di Indonesia.
Berita Proklamasi diberitakan dalam Lembaran Negara N0. 2  Bulan Pebruari 1946
Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
Makna proklamasi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia adalah
  1. Penyataan untuk merdeka bebas dari belenggu penjajah
  2. Titik puncak ( titik kulminasi ) perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan
  3. Sebagai jembatan emas untuk menuju masyarakat yang baru sesuai dengan cita – cita dan tujuan nasional
  4. Berlakunya hukum nasional dan tidak berlakunya hukum kolonial
 Bentuk – bentuk dukungan terhadap proklamasi di berbagai daerah
  1. Rapat raksasa di Lapangan Ikada ( 19 Agustus 1945 )
       Arti penting :
       *  Menunjukkan kewibawaan pemerintah  terhadap rakyatnya
       *  Menunjukkan besarnya tekad bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan
b.   Pernyataan Sri Sultan HB IX ( 1 Sept 45)
Inti : bahwa negeri Ngayogjakarto Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah Daerah Istimewa dari Negara RI
Beberapa tindakan heroik di berbagai daerah
  1. Insiden Bendera Yamato di Surabaya
Pada tanggal 19 September 1945 di kota Surabay terjadi Insiden penurunan bendera Belanda dan di ganti dengan bendera Indonesia. Latar belakang peristiwa ini para pemuda Surabaya merasa terhina atas pengibaran bendera Belanda pada saat mereka memperingati proklamasi kemerdekaan, sehingga secara spontan para pemuda berebut untuk menurunkan dan menyobek bendera Merah-Putih-Biru dan menaikkan bendera Indonesia.
  1. Pengambilalihan kekuasaan dan senjata Jepang di Yogjakarta
Di Yogjakarta para pemuda Yogjakarta segera melucuti persenjataan Jepang mereka mengganggap bahwa tentara Jepang yang telah kalah tidak berhak lagi untuk membawa senjata.
  
  1. Pertempuran Lima Hari di Semarang
Peristiwa ini di latar belakangi adanya isu bahwa sumber air di Jatingaleh telah diracun oleh pihak Jepang, ketika dr. Karyadi akan menyelidiki beliau ditembak oleh tentara Jepang. Para pemuda Semarang tidak menerima dan melakukan peryerbuan ke pos – pos tentara Jepang. Pertempuran ini berlangsung selama 5 hari.
  1. Pengambilalihan kekuasaan di Sulawesi Selatan
Pada tanggal 28 Oktober 1945 para pemuda yang berasal dari mantan anggota Kaigun, Heiho dan pelajar SMP bergerak mengambil alih sarana penting antara lain studio radio, tangsi militer dan pos polisi. Tujuannya jelas yaitu mendukung dan membela proklamasi kemerdekaan Indonesia.
  1. Di Kalimantan, Bali dan Sumbawa, Biak , Sumatera Selatan dll.
Pada tanggal 18 Nopember 1945 di depan komplek NICA di Balikpapan berkumpul sekitar 8000 orang sambil membawa bendera Merah Putih.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More